Saturday, May 30, 2009

Pergulatan Hati


PERGULATAN HATI....
mmm..., mungkin hampir setiap orang akan mengalami hal ini, seperti sepenggal kisah yang ingin saya paparkan disini, sebuah kisah yang sangat menarik perhatian saya.

Bulan ini terasa sangat berat. Mungkin ini bulan terberat yang pernah aku lalui hingga saat ini. Karena hampir setiap hari aku bergulat dengan hati agar ia tetap bertahan dengan tenang, dan bisa menghasilkan sebuah keputusan yang mantap dalam menggapai masa depan yang masih ku raba-raba.

"Hilang satu hilang semua, datang satu datang semua"
Ungkapan itu sangat pas sekali dengan apa yang aku gulatkan sekarang ini. Pada umumnya yang datang menawarkan hal yang berbeda-beda tapi dengan tujuan yang sama. Tapi sayang mereka seolah-olah lupa kalau dulu mereka juga pernah datang memberi harapan yang berbuah racun kekecewaan. Racun yang harus aku teguk agar bisa membunuh semua impian dan harapan yang ditawarkan dulu. Dan sekarang mereka saling memepet pikiran dan hatiku hingga aku merasa sesak dan berteriak STOP Annoying!!!

Kenapa harus jadi seperti ini? keegoisan yang terpancar. Dari dulu tidak berubah. Tidak pernah melirik pergulatan hati yang sedang aku redam. Padahal sasaran utamanya itu aku... tapi justru itu yang mereka abaikan hingga membuat aku tidak nyaman.
Dulu aku dianggap bayanganmu yang tak pernah kau hiraukan. Tapi sekarang bayangan itu kau butuhkan agar dianggap sebagai jiwa yang hidup sempurna.

Dari dulu aku selalu terjebak dengan perasaan. Perasaan ga tegaan dengan orang. Dan sepertinya itu selalu dimanfaatkan. Kali ini aku ga mau seperti itu lagi. Aku akan membela perasaan ku sendiri karena hanya aku yang bisa menjaganya dan menyayanginya untuk saat ini. Dan Aku merasa belum siap untuk mempercayakanya kepada orang lain.

Hah.. Jadi teringat dengan lagu Agnes yang baru "Teruskanlah"
Berikut sepenggal lirik yang terasa pas sekali :

Kuhidup dengan siapa
Ku tak tau kau siapa

Kau kekasihku
Tapi
orang lain bagiku

Kau dengan dirimu saja
Kau dengan duniamu saja
Teruskan lah.. Teruskan lah Kau begitu

Kau tak butuh diriku
Aku patung bagimu
Cinta bukan kebutuhan mu

Sedih rasanya melihat mereka baru tertampar hingga sadar oleh sebuah keadaan pada saat semuanya sudah terlambat. Sangat sangat... terlambat. Hingga terucap oleh ku "kemaren kemana aja? abis ngapain hari gini koq baru sadar?"
Kenapa baru sekarang terbangun dari mimpi setelah dilindas oleh duniamu sendiri. Ternyata sekarang terasa butuh seseorang untuk mengurus dunia itu berdua. Hah... hanya tertawa simpul yang bisa aku berikan...

Mungkin satu-satunya jalan agar aku bisa adil sebaiknya kesempatan itu aku kubur dalam-dalam dan tak akan kuberikan kepada siapapun diantara kalian.
Tapi... hatiku ini masih tersangkut pada yang satu, dan selalu diiringi oleh keragu-raguan. Bagaimana cara melepaskan keragu-raguan itu akupun tak tau. Ingin.. tapi ku tak berdaya.

Malahan sempat terpikir apa keraguan itu timbul karena ada yang lain. Yang dunianya sama denganku. Tapi sayang aku belum diberi kesempatan untuk mengurus apalagi melirik dunianya yang sepertinya membahagiakan.
Fiuh... Sebuah pilihan yang sulit :
1. Menawarkan cinta
2. Menawarkan Dunia
3. Menawarkan cinta dan dunia, tapi tidak ada kepastian.

Seorang teman selalu mengingatkanku "Pilihlah berdasarkan agama"
Tapi menurutku agama saja tidak cukup. Jika hati dan pikiran tidak sejalan dengan agama hasilnya tentu tidak akan singkron...

Itulah sepenggal kisah yang membingungkan. Saya aja bingung jika mengalami itu. kalau teman-teman ada solusi, comment yaks...

1 comment:

International Cross Stitch said...

"Jangan kaukira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah anak kecocokan jiwa dan jika itu tidak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan milenia." kata Kahlil Gibran.
Saya yang berotak terbatas ini(karena waktu kecil belum diberi susu yang bagus seperti iklan di tv) berpendapat: di saat yang penuh kebingungan atau keraguan, tidak tepat untuk mengambil keputusan. Pada waktunya, ketika semua nampak jernih, keputusan yang benar, akan datang juga.
salam